Kabupaten Mojokerto, adalah sebuah
kabupaten di Provinsi Jawa Timur,Indonesia.Kabupaten yang secara
resmi didirikan pada tanggal 9 Mei 1293 ini merupakan wilayah tertua ke-10 di
Provinsi Jawa Timur. Kabupaten ini berbatasan denganKabupaten Lamongan di
utara, Kabupaten Gresik, Kabupaten Sidoarjo; dan Kabupaten Pasuruan di
timur, Kabupaten Malang dan Kota Batu di selatan, serta Kabupaten Jombang
di barat.
Kabupaten Mojokerto terdiri atas 18 kecamatan, yang
dibagi lagi atas sejumlah desa dan kelurahan. Dulu pusat pemerintahan berada
tepat di Kota Mojokerto, namun kini banyak gedung dan kantor pemerintahan yang
dipindahkan ke KecamatanMojosari sebelah timur kota Mojokerto setelah Kota
Mojokerto berdiri pada tanggal 20 Juni 1918. Kabupaten Jombang dahulu juga merupakan
bagian dari wilayah Kabupaten Mojokerto sebelum diberi kemandirian manjadi
sebuah Kabupaten sendiri pada tahun 1910.Inilah kebudayaan,makanan serta ciri
khas Kabupaten Mojokerto :
·BUDAYA
1. Tradisi Grebeg Suro Mojopahit
Tradisi Grebeg Suro
Mojopahit
Tradisi Grebeg Suro Majapahit adalah tradisi tahunan
yang dilaksanakan setiap tanggal 1 Suro kalender Saka. Tradisi ini di pelopori
oleh Yayasan Among Tani. Rangkaian kegiatannya antara lain : Ziarah ke makam
leluhur dan pahlawan, pentas kesenian dan makanan rakyat, grebeg suro
(arak-arakan dengan kostum era kejayaan Majapahit dan ditutup dengan pagelaran
wayang kulit semalam suntuk. Tradisi Grebeg Suro secara keseluruhan dimaksudkan
sebagai bagian dari ruwat agung (permohonan keselamatan dan kesejahteraan) bagi
bumi nusantara.
2. Seni Bantengan
Seni Bantengan
Kesenian rakyat Bantengan berasal dari Kecamatan Pacet
tepatnya di desa Made yang dahulunya merupakan desa yang berdekatan dengan
lereng Gunung Welirang. Konon kawasan hutan tersebut banyak hidup
bermacam-macam hewan liar termasuk diantaranya Banteng yang saat ini sudah
punah. Pada saat itu, seorang penduduk desa Made yang bernama Paimin tengah
memasuki hutan dan mendapatkan seonggok kerangka Banteng yang masih lengkap.
Kerangka Banteng itu dengan susah payah dibawah pulang dan dibersihkan kemudian
ditempatkan di salah satu tempat rumahnya.
Dari kejadian itu Paimin mendapat inspirasi untuk
mengenang satwa Banteng dengan sebuah atraksi Atraksi itu dimainkan dua orang,
1 orang didepan memainkan kepala dan sekaligus sebagai kaki depan dan 1orang
dibelakang sebagai pinggul sekaligus sebagai kaki belakang. Antraksi gerakannya
menggambarkan, gerakan – gerakan dan sikap banteng sewaktu sedang berkelahi.
Untuk menyemarakkan atraksi itu dilengkapi dengan musik terbang dan jidor.
Dalam atraksi ditampilkan banteng sedang berlaga dengan satwa lain seperti
harimau, kera dab burung bahkan mulai dikembangkan dengan kesenian pencak silat
dan barongsai. Begitulah cerita singkat seni Bantengan.
3. Ludruk
Kesenian Ludruk
Ludruk termasuk seni teater tradisional yang sangat
digemari oleh masyarakat Mojokerto. Untuk menarik para penggemar seni teater
ludruk pada pegelarannya sudah mulai dikembangkan dan banyak kreasi baru. Penampilan
yang lebih segar memberikan pesona tersendiri bagi penggemarnya. Kesenian
ludruk terdapat di Kecamatan Kemlagi dan Jetis.
4. Ujung
Kesenian Ujung
Kesenian Ujung tumbuh menjadi kesenian rakyat sebagai
visualisasi perjuangan Raden Wijaya, pendiri Kerajaan Majapahit, pada saat
mengalahkan bala tentara Tartar. Dalam atraksi kesenian ujung, dua orang petarung
atau lebih melakukan aksi saling cambuk satu sama lain menggunakan rotan.
Pertarungan dilakukan secara sportif dan dalam suasana bersahabat meski
terkadang sampai bercucuran darah. Rotan adalah simbol senjata “Sodo Lanang”
yang digunakan Raden Wijaya dalam pertempuran melawan bala tentara Tar-tar.
5. Kuda Lumping
Kuda Lumping
Kesenian Kuda Lumping adalah gambaran dari sebuah
refleksi proses kehidupan sosial masyarakat, dalam keberadaan dan
perkembangannya di wilayah Kabupaten Mojokerto cukup positif.
Onde-onde merupakan jajanan yang terbuat dari tepung
ketan dengan dalamnya terdapat isi kacang hijau, onde-onde ini berbentuk bulat
serta diselimuti wijen pada bagian luarnya. Sangat cocok dihidangkan dalam
keadaan masih hangat.
2. Krupuk Rambak
Krupuk Rambak
Kerupuk khas Mojokerto ini paling banyak dihasilkan di
Desa Domas Kecamatan Trowulan dan Desa Kauman Kecamatan Bangsal. kerupuk ini
berbahan dasar kulit sapi dan kerbau.
3. Sambel Wader
Sambel Wader
Wader ini merupakan ikan air tawar yang hidup di
sungai. Untuk mengolah ikan ini menjadi makanan,yaitu ikan yang sudah di
bersihkan dapat di padukan aneka bahan rempah-rempah bawang dan lain2, terkhir
di goreng, makanan ini sangat gurih dan nikmat. untuk penyajian biasanya di
sajikan dengan sambal dan nasi putih.
4. Sate Keong
Sate Keong
Keong sendiri adalah satu jenis hewan bercangkang yang
banyak hidup di persawahan. Untuk mengolah menjadi sate keong pertama kita
mengeluarkan keong dari cangkangnya. Proses pengeluarkan keong dari
cangkangnyapertama dengan merebusnya hingga mendidih. kemudian kita mencongkel
keong dari cangkangnya. Jika keong sudah keluar dari cangkangnya baru kita
dapat menusuknya dengan tusuk sate dan membakarnya diatas bara arang. Maka
jadilah sate keong yang lezat jika diberi bumbu sebagaimana umumnya.
5. Krupuk Upil
Krupuk
Upil
Krupuk upil ini merupakan krupuk yang proses
penggorengannya dilakukan dengan menggunakan pasir panas. untuk memakan krupuk
ini biasanya krupuk upil didampingi dengan sambal petis.
Sekadar diketahui pakaian khas Kota Mojokerto
diciptakan untuk dijadikan ciri khas busana daerah Kota Mojokerto. Terlihat
elegan dan dapat dikenakan untuk kegiatan sehari-hari dengan sentuhan model dan
warna kekinian. Pakaian khas Kota Mojokerto dipengaruhi budaya China, Arab dan
Majapahit.
Warna oranye dipilih karena warna khas Kota Mojokerto.
Mengandung makna yang hangat, gembira, menyenangkan, antusias dan seimbang.
Sementara warna hitam melambangkan ketegasan dan kewibawaan. Kain batik yang
digunakan merupakan motif batik rengkik oranye karya perajin batik Kota
Mojokerto.
Model bulat melambangkan persatuan dan kesatuan dalam
kehidupan masyarakat Kota Mojokerto. Busana pria, model beskap Jawa Timuran.
Modifikasi Jawa Timur, China dan Arab. China diwakili oleh kancing dan kerah
sanghai mewakili busana khas Jawa Timur.
Kancing berjumlah 5 melambangkan jumlah sila pada
Pancasila. Celana warna hitam yang mewakili ciri kemandirian serta
kesederhanaan. Dan menggunakan sepatu warna hitam, yang mempunyai arti ikut
mengembangkan dan melestarikan industri persepatuan Kota Mojokerto.
Busana wanita merupakan modifikasi kebaya berenda
model encim (China). Model kebaya Jawa Timur yang mempunyai ciri khas renda dan
model kancing dalam (kutubaru) menggambarkan tentang wanita Kota Mojokerto yang
hangat, bersahabat dan mempunyai pikiran positif dan inovatif.
Bawahan untuk wanita memakai jarik batik motif rengkik
warna orange yang menggambarkan wanita Kota Mojokerto yang selalu dapat menjaga
martabat dan harga dirinya sebagai wanita yang mandiri. Untuk wanita yang
berhijab, memakai jilbab segi empat berwarna merah yang melambangkan berani,
dinamis dan percaya diri.
2. Alun-alun Kota Mojokerto
Alun-alun Mojokerto
Alun-alun merupakan jantung keramaian Kota Mojokerto.
Lokasinya berada di pusat kota.
Di kawasan alun-alun inilah kegiatan warga kota
berpusat. Pada pagi hari biasanya digunakan untuk arena berolah raga warga
kota, sedangkan malam harinya berubah menjadi pusat kuliner terbesar di Kota
Mojokerto dimana terdapat ratusan pedagang makanan dan minuman menyajikan
beragam pilihan menu dan selera.
hay guys.. namaku Nur Lailatul Mufida. panggil saja namaku Uffi. Lahir di Kota Onde=onde 23 April 1997. Sekarang mengenyam Pendidikan di Universitas Muhammadiyah Malang jurusan Agroteknologi.
NIM ku 201510200311044. Kalian bisa menghubungi di FB saya Ayla Mufidah.
0 komentar:
Posting Komentar